Kamis, 24 Februari 2011

MEMAKNAI FILOSOFI AMANAH



Apa makna menjadi pengurus organisasi dakwah bagi para kader? Tentu sangat banyak maknanya, namun saya mengajak anda melihat dari dua aspek ini saja: lahan kontribusi dan lahan kaderisasi. Dua makna penting yang harus menjadi cara pandang kita dalam kehidupan berstruktur atau berorganisasi dakwah.

Pertama adalah lahan kontribusi.

Organisasi dakwah telah mendidik dan menyiapkan banyak kader dengan beragam potensi dan keahlian. Semua potensi dan semua keahlian yang dimiliki para kader sangat bermanfaat bagi organisasi dalam mengelola semua aktivitas dan programnya untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Dengan dilibatkannya para kader dalam struktur kepengurusan, telah menjadi lahan berkontribusi yang nyata untuk mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki.

Ada potensi administrasi, ada potensi kepemimpinan, ada potensi manajerial, ada potensi loby, ada potensi ekonomi, sosial, politik, pendidikan, kesehatan, hukum dan lain sebagainya. Keseluruhan potensi tersebut diwadahi dalam bingkai struktur organisasi, menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat sesuai kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki. Dengan manajemen yang tepat, semua potensi diolah dalam sebuah orkestra kepengurusan yang harmonis, sehingga menghasilkan simponi yang indah, teratur, berirama dan terarah.

Orkestra bisa kacau, atau menghasilkan lagu yang tidak enak didengar, sumbang dan tidak serasi, karena ada bagian dari pemain orkestra yang tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Mengapa tidak melaksanakan tugas dengan baik? Bisa jadi karena tidak sesuai kemampuan dan keahliannya. Ahli gitar yang diminta memainkan biola tentu tidak akan menghasilkan harmoni yang tepat. Bisa jadi pula karena kualitas dan integritas pribadi yang bersangkutan, yang tidak memiliki kemampuan untuk bekerja dalam tim, atau tidak memiliki obsesi serta cita-cita kemajuan dan perbaikan. Dia tidak peduli kalau konser orkestra tersebut berantakan dan tidak sukses.

Dalam perspektif ini, menjadi pengurus organisasi dakwah di level apapun, di pusat, propinsi, kabupaten/kota, kecamatan ataupun desa/kelurahan, menjadi lahan bagi kader untuk mengkontribusikan waktu, tenaga, pemikiran dan semua potensi yang dimiliki bagi tercapainya tujuan-tujuan organisasi dakwah. Keterlibatan dalam struktur organisasi menjadi sarana tersalurkannya berbagai kemampuan dan keahlian kader, yang sesuai dengan dinamika internal dan eksternal organisasi tersebut. Ini merupakan makna yang penting, dimana segala potensi kader bisa tersalurkan dalam wahana dan sarana yang tepat untuk dikontribusikan bagi pencapaian tujuan.

Pada sisi yang lain, organisasi dakwah dipenuhi oleh para kader yang memang memiliki kapasitas yang memadai sehingga menyebabkan organisasi menjadi dinamis dan memiliki keunggulan kompetitif. Pada akhirnya bertemulah antara lahan kontribusi kader dengan kebutuhan organisasi dakwah yang dinamis. Potensi kader terkontribusikan secara optimal, pada saat yang sama organisasi dakwah menjadi kuat dan unggul karena dikelola oleh para kader yang penuh potensi.

Kedua Lahan Kaderisasi

Namun jangan hanya memandang posisi kepengurusan hanya dari segi lahan kontribusi kader saja, harus digenapkan cara pandang kita dengan memahami bahwa kepengurusan organisasi dakwah adalah lahan kaderisasi. Inilah makna kedua dari kepengurusan organisasi dakwah, dan merupakan makna yang sangat penting bagi sebuah organisasi kader. Menjadi pengurus organisasi adalah lahan melakukan kaderisasi, dimana setiap saat, setiap periode kepengurusan, kader datang silih berganti mengisi pos-pos yang tepat bagi dirinya.

Di sisi ini terjadi sesuatu yang unik, karena kedua makna ini bisa dipandang sebagai sesuatu yang sinergis, namun bisa juga dipandang sebagai sesuatu yang kadang bertubrukan kepentingan. Dalam perspektif sinergis, kepengurusan dalam organisasi dakwah adalah lahan kontribusi bagi potensi kader yang sekaligus menjadi lahan kaderisasi struktural. Namun dalam sisi yang bersebelahan, kadang organisasi harus memilih beberapa personal kader saja untuk menempati pos-pos kepengurusan, sementara kader jumlahnya sangat banyak yang tidak mungkin tertampung semua dalam struktur kepengurusan. Tentu ini pilihan yang sulit.

Dalam setiap prosesi pergantian kepengurusan organisasi dakwah lewat mekanisme Musyawarah, selalu ada suasana khas. Ada pengurus lama yang sudah berpengalaman dan bertambah ilmunya karena telah melaksanakan amanah kepengurusan selama satu atau dua periode, namun ada sangat banyak kader potensial yang siap menempati pos-pos kepengurusan, dengan menjadi pengurus baru.

Para pengurus lama telah menjadi senior, yang karena memiliki pengalaman struktural pada periode sebelumnya, menjadi bertambahlah ilmu, pengetahuan, kecerdasan, ketrampilan dan kemampuannya dalam menjalankan amanah organisasi. Potensi mereka bertambah besar dan sangat penting untuk dikontribusikan bagi organisasi dakwah. Namun, para senior harus pandai menempatkan diri agar tidak terjebak dalam sebuah suasana status quo, dimana merasa mapan dengan posisi struktural dalam organisasi dakwah sehingga tidak mau digeser atau diganti.

Jika kepengurusan jumud dan statis, tidak memberikan kesempatan kepada kader baru untuk terlibat dalam struktur organisasi, akan menyebabkan kaderisasi mandeg. Kader-kader baru yang terus bermunculan tidak mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pembelajaran dan pengalaman berstruktur, pada saat yang bersamaan organisasi bisa mengalami kejumudan karena diisi oleh wajah-wajah lama. Untuk itu, pengalaman berstruktur perlu dibuka seluas-luasnya bagi kader-kader baru, agar terjadi dinamisasi dan percepatan kaderisasi.

Hal ini tentu saja tidak menghalangi bagi organisasi untuk tetap mempertahankan beberapa personal lama di beberapa posisi yang dianggap penting dan perlu diisi oleh senior berdasarkan pertimbangan strategis yang ada pada waktu itu. Ada tokoh-tokoh senior yang memang sangat diperlukan untuk menjaga organisasi, namun perlu banyak kader baru yang harus segera dimunculkan. Komposisi tua – muda atau senior – yunior ataua lama – baru menjadi penting untuk menjaga agar organisasi menjadi seimbang dengan adanya kebijakan dan hikmah dari para senior, namun tetap menggelorakan semangat kader-kader muda.

Pada konteks kaderisasi struktural seperti ini, ada banyak kesadaran besar yang harus dibangun di hati dan benak semua kader.

Kesadaran pertama, bahwa kontribusi dakwah tidak selalu dan tidak harus dibangun dalam wadah kepengurusan formal. Sangat banyak lahan kontribusi untuk menyumbangkan segala potensi yang kita miliki di jalan dakwah. Menjadi pengurus adalah salah satu lahan kontribusi, namun tidak mungkin semua kader tertampung dalam struktur kepengurusan formal. Struktur organisasi dakwah selalu lebih sempit dibandingkan dengan jumlah dan potensi kader yang dimiliki. Purna kepengurusan tidak berarti purna kontribusi bagi dakwah, karena kontribusi bisa diberikan dalam berbagai bidang amal salih yang sangat luas.

Kesadaran kedua, bahwa pengalaman berstruktur dalam organisasi dakwah merupakan bagian utuh dari proses tarbiyah (pembinaan dan pengkaderan). Oleh karena itu, para senior harus memberikan tempat dan kesempatan yang luas bagi para kader muda untuk mengalami dan merasakan pengalaman berstruktur tersebut. Pemunculan kader menjadi pengurus baru merupakan sebuah akselerasi pergerakan dakwah, agar semakin banyak kader memiliki kemampuan, ketrampilan dan pengalaman berstruktur. Dengan demikian, organisasi dakwah telah menyiapkan aset yang besar bagi upaya membangun masa depannya.

Kesadaran ketiga, bahwa penempatan kader dalam struktur kepengurusan merupakan amanah dakwah, bukan sebuah pemuliaan atau penghormatan. Artinya, jika ada pengurus baru menggantikan pengurus lama, para pengurus baru ini tengah menerima amanah untuk ditunaikan dengan sepenuh tanggung jawab dan dedikasi, sedangkan para pengurus lama yang tidak lagi mendapatkan amanah kepengurusan bukanlah pihak yang dicampakkan. Kalau menjadi pengurus dimaknai sebagai pemuliaan, maka tatkala tidak terpilih menjadi pengurus akan dimaknai sebagai pembuangan, pencerabutan atau pencampakan potensi. Padahal sama sekali tidak seperti itu maknanya.

Kesadaran keempat, tidak ada rumus pengistimewaan bagi para senior. Dalam organisasi dakwah, senioritas tidak dimaknai dalam konteks pragmatis, misalnya diutamakan dalam penempatan kepengurusan, atau didahulukan dalam penempatan di jabatan publik, diutamakan dalam fasilitas, dan seterusnya. Kepemimpinan bukanlah proses yang terjadi secara “urut kacang”, dimana setiap kader bisa menghitung kapan kesempatan menjadi pemimpin. Tidak seperti itu rumusnya. Untuk menempati posisi kepemimpinan tidak selalu diambil dari orang yang paling senior atau lebih senior, namun lebih kepada pertimbangan kemaslahatan dalam pengertian yang luas. Hal ini penting dipahami, agar kader yang merasa senior tidak tersinggung ketika dirinya tidak ditempatkan dalam posisi kepemimpinan di struktur organisasi.

Kesadaran kelima, bahwa pergantian kepengurusan adalah sebuah keniscayaan. Organisasi perlu diisi berbagai potensi, perlu diregenerasi, perlu disegarkan dengan adanya pergantian. Proses pergantian kepengurusan menandakan denyut kaderisasi berjalan dengan lancar. Tidak mungkin selamanya kader menjadi pengurus organisasi, harus ada batas waktunya. Maka silih berganti kader datang dan pergi mengisi pos-pos struktur organisasi, untuk berkontribusi, dan menjadi lahan kaderisasi.

Kesadaran keenam, bahwa purna kepengurusan berarti memiliki kesempatan lebih luas untuk aktualisasi potensi di tengah kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Setelah berkontribusi melalui struktur organisasi dakwah, terbentuklah pendewasaan, pengalaman, kemampuan, ketrampilan yang didapatkan selama masa kepengurusan berlangsung. Hal ini menjadi modal dan bekal untuk membangun ketokohan sosial, membangun jejaring sosial, membangun kredibilitas publik, untuk mengambil peran-peran kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan lebih lanjut.

Kesadaran ketujuh, bahwa tidak ada kamus pensiun dalam aktivitas dakwah. Periodisasi dalam kepengurusan organisasi dakwah memiliki makna proses kaderisasi dan regenerasi yang lancar dan teratur di kalangan kader dakwah. Setiap pengurus organisasi akan pensiun dari kepengurusan, namun tidak ada kata pensiun dari aktivitas kebaikan. Dakwah adalah sebuah dinamika yang berkesinambungan dan terus menerus sampai akhir zaman. Tak pernah ada pensiunan aktivis, walaupun ada aktivis yang futur. Maka kendati tidak berada dalam barisan kepengurusan, tidak berarti selesai berkontribusi.

Bagi kader dakwah, totalitas (tajarrud) artinya adalah memberikan semua potensi yang dimiliki dalam rangka mencapai tujuan-tujuan dakwah. Dengan demikian, tidak terbatas pada amanah kepengurusan formal. Dimanapun kader berada, dimanapun kader beraktivitas, melalui sarana apapun kader berkarya, semua bisa dioptimalkan bagi kepentingan pencapaian tujuan dakwah. Semua tetap terajut dalam kerja sistemik (amal jama’i), yang akan membuahkan hasil yang sistemik pula.

Setelah rampung prosesi pergantian kepengurusan, kita ucapkan selamat bertugas dan mengemban amanah bagi para kader yang mendapatkan peran struktural. Curahkan segala potensi dan kemampuan anda dalam menunaikan amanah kepengurusan, dengan segenap kesungguhan dan dedikasi, dengan segenap kecintaan dan pengurbanan. Optimalkan pembelajaran selama mengemban amanah kepengurusan, sehingga purna kepengurusan nanti anda memiliki banyak sekali ilmu, wawasan, pengetahuan, ketrampilan dan semakin bertambah potensi yang anda miliki.

Bagi para kader yang telah purna masa khidmahnya dalam struktur kepengurusan formal, kita ucapkan selamat atas keberhasilan memberikan kontribusi terbaik selama masa kepengurusan. Anda telah mendapat pengalaman dan pembelajaran berstruktur yang sangat penting bagi peningkatan kapasitas anda, dan sekarang anda telah memberikan kesempatan kepada kader-kader muda untuk mendapatkan pengalaman dan pembelajaran tersebut. Organisasi dakwah ini adalah sebuah Universitas yang terus mencetak kader untuk semakin lengkap potensinya.

Selamat berkontribusi pada lahan-lahan amal yang baru, di luar struktur kepengurusan organisasi. Ada sangat banyak lahan kontribusi menanti anda, ada sangat banyak kesempatan beramal di jalan dakwah, ada sangat banyak peran yang bisa anda lakukan, tanpa harus berada dalam struktur kepengurusan formal. Semua tetap dalam bingkai amal jama’i yang teratur rapi. Semua tetap dalam satu koordinasi dan konsolidasi untuk mencapai mimpi-mimpi yang kita bangun selama ini.

Itulah beberapa kesadaran besar yang harus kita kuatkan dalam kehidupan dakwah. Jangan ada kader yang merasa dicampakkan, atau dilupakan, atau dibuang, hanya karena dirinya tidak tertampung dalam jajaran kepengurusan. Jangan ada kader yang kecewa dan merasa terhina hanya karena tidak masuk dalam struktur organisasi. Semua kader dakwah mengerti lahan-lahan tempat berkontribusi. Semua kader dakwah memahami untuk tujuan apa terlibat dalam dakwah ini. Teruslah bekerja, teruslah berkarya, hingga akhir usia. Menjadi apapun kita di organisasi dakwah yang kita cintai, atau tidak menjadi apapun. Jangan pernah berhenti.

Fa idza faraghta fanshab, wa ila Rabbika farghab.



dirangkum dari tasusyiah Pak Cahyadi Takariawan*

Jumat, 18 Februari 2011

ULASAN BERITA TTG MESIR


Berikut ini disampaikan berita harian yang terdapat dalam media Massa Mesir, yang dirangkum dalam breaking news, hari Selasa tanggal 13 Pebruari 2011

1. Surat Kabar Al-Wafd

Headline:

- Para pegawai pemerintahan mogok kerja.

- Tiga ribu polisi mesir demonstrasi di depan kantor menteri dalam negeri

- Polisi melarang “surur” dan “syarif” –ketua DPR dan MPR mesir- untuk masuk ke dalam gedung parlemen.

Kutipan pernyataan:

Selama tiga hari berturut-turut ribuan pegawai pemerintahan dan polisi demonstrasi di depan kantor kementrian dalam negeri mesir, mereka meminta kenaikan gaji insentif. Karena selama ini mereka digaji sangat rendah mulai dari dewan pengawas, manajer, honorer,dan sebagainya. Demonstrasi ini diikuti oleh sekitar 3000 orang, para pegawai bank iskandariah juga menuntut untuk mengganti para gubernur dan dewan pimpinan bank yang selama ini berlaku tidak adil terhadap para pegawai, serta mengeluarkan kebijakan yang merugikan pemerintah.

2. Al-Ahram

Headline:

- Para koruptor dan mantan pejabat era Mubarak masuk dalam daftar cekal dan diproes ke Mahkamah tinggi pengadilan Mesir. (‘Athif Ubaid –dilarang ke Luar Negeri-, dan Ahmad Maghribi diproses ke Pengadilan)

- Angka kemiskinan di Asyuth naik menjadi 61%, kondisi ekonomi yang berangsur pulih tidak membuat ekonomi rakyat sejahtera dikarenakan permainan harga di pasar. Nara sumber: Mahkamah pengadilan tinggi mesir

Kutipan Pernyataan:

Dr. Abdul Majid Mahmud (pimpinan Hakim tinggi pengadilan Mesir) telah menetapkan Athif Ubaid –mantan perdana menteri Mesir yang lalu- sebagai tersangka kasus KKN dan dilarang untuk kabur ke luar negeri. Selain itu juga Abdul Majid meminta rekening bank milik Suzan Mubarak, Ubaid, munir Tsabit, dibekukan segera, baik itu yang di dalam negeri ataupun di Swiss. Dan juga Anas fiqi sebagai tersangka penyelewengan dana pemerintah ketika menjabat sebagai mentri penerangan sebesar 12 juta Pound Mesir . Jurnalis: Muhamad Syadzli

3. Al-Mishry al-Yaum

Headline.

- Militer: “tuntutan para pegawai dan buruh memperkeruh suasana di Mesir”

- Para polisi mesir membacakan “al-fatihah” buat para syuhada di Tahrir.

- Pemerintah meminta kepada Swiss untuk membekukan rekening para pejabat di era Mubarak

- Korban “syahid” dari pihak “kepolisian” mencapai 32 orang dan 1089 orang luka-luka serta hancurnya 99 kantor polisi di kairo dan di daerah. Nara sumber: Thantawi dan Mahmud Wajdi

Kutipan pernyataan:

Dewan tinggi militer militer mesir mengkhawatirkan kondisi ekonomi dan stabilitas mesir kembali bergejolak seiring dengan demonstrasi buruh,pegawai dan polisi yang berlangsung selama 3 hari berturut-turut.

Thantawi berjanji akan memenuhi tuntutan mereka dan akan menyelesaikan amandemen UU dalam waktu 10 hari ke depan.

Menteri dalam negeri Mesir Jendral Polisi Mamud Wajdi mengucapkan belasungkawa kepada para korban dari kepolisian dengan massa sepanjang revolusi mesir. Sampai saat ini terdapat korban meninggal 32 orang dan 1089 orang luka-luka serta hancurnya 99 kantor polisi di kairo dan di daerah. Dia akan berjanji memberikan santunan kepada para korban. Jurnalis: Yusri Badri

Masisir (Mahasiswa Indonesia di Mesir) hari ini:

Kemarin (14/2/2011) KBRI mengadakan rapat dengan PPMI, BPA, MPA, ketua-ketua kekeluargaan dan Wihdah untuk membahas tentang teknis penyaluran dana santunan kepada Mahasiswa sejumlah 350 Pound mesir (600 ribu rupiah) selama tiga bulan. Pembagian ini dilakukan setiap hari oleh KBRI bekerjasama dengan tim relawan bertempat di Konsuler pada pukul 10.00-15.00. Mahasiswa yang akan mengambil jatah ini harus terdaftar dan telah lapor pendidikan, selain itu juga KBRI menetapkan bahwa keputusan final evakuasi mahasiswa dihentikan karena kondisi aman terkendali.

Berikut ini SIARAN PERS SATGAS PENANGANAN WNI DI MESIR

14 February 2011

1. Sehubungan dengan perkembangan di Mesir yang berangsur membaik setelah mundurnya Hosni Mubarak pada tanggal 11 Februari 2011, termasuk dari aspek keamanan dan ketersediaan bahan pangan, maka Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk memberhentikan proses evakuasi WNI di Mesir.

2. Sebaliknya, Pemerintah telah merancang proses pengembalian WNI yang dievakuasi untuk kembali ke Mesir. Pemerintah juga akan memberikan beasiswa khusus bagi mahasiswa yang tidak dievakuasi dan masih berada di Mesir.

3. Mengingat pihak Universitas Al-Azhar telah menyampaikan informasi mengenai dimulainya perkuliahan minggu ini, maka para mahasiswa dianjurkan kembali ke Kairo untuk mengikuti kegiatan perkuliahan.

4. Satgas meminta kepada warga untuk mendaftarkan kepulangan mereka ke Kairo dan memberikan kesempatan untuk kembali dalam batasan waktu 30 hari sejak ketibaan di Indonesia. Dalam masa itu, warga diminta untuk mengatur hal-hal terkait dengan dokumen perjalanan, visa, dan pengaturan tiket kereta, bus, dan pesawat dari daerah asal ke Jakarta, serta dari Jakarta ke Kairo.

5. Untuk melaksanakan kebijakan dimaksud, Satgas telah membentuk Posko Gabungan yang berada di Kementerian Pendidikan Nasional. Duduk di dalam Posko Gabungan tersebut unsur-unsur dari Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Agama, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perhubungan, dan Direktorat Jenderal Imigrasi. Informasi mengenai proses perjalanan kembali ke Mesir dapat diakses melalui website yang akan mulai diaktifkan besok.

6. Terkait dengan beasiswa khusus, akan diberikan kepada setiap mahasiswa yang tidak dievakuasi dan tetap berada di Mesir sebesar Pound Mesir 350 per bulan selama 3 (tiga) bulan ke depan. Pemberian beasiswa khusus ini dimaksudkan untuk meringankan beban para mahasiswa pada masa transisi di Mesir. Beasiswa khusus tersebut mulai hari ini akan dibayarkan oleh KBRI Kairo.

7. Antara 31 Januari – 11 Februari 2011, telah dilakukan 6 (enam) sortie evakuasi WNI di Mesir melalui penerbangan charter. Secara keseluruhan, total WNI yang dipulangkan ke tanah air berjumlah 2.432 orang, yang terdiri dari 1.414 pria dan 1.018 perempuan. Mayoritas dari mereka adalah mahasiswa dan pelajar (2.038 orang) yang sedang belajar di berbagai perguruan tinggi di Mesir.

8. Selain itu, dalam melakukan proses evakuasi tersebut, juga telah dikirimkan cadangan pangan seberat 8,5 ton yang terdiri dari beras, makanan siap saji, makanan kaleng, mi instan, minyak goreng, kecap, dan bahan makanan lainnya.

9. Evakuasi WNI di Mesir sejak awal merupakan sebuah proses terukur yang tindak lanjut dan keberlangsungannya ditentukan oleh intensitas krisis, terutama faktor-faktor terkait akses terhadap bahan makanan pokok serta adanya ancaman keamanan bagi para WNI. Proses pemulangan dilakukan secara bertahap dengan prioritas utama bagi anak-anak, wanita, dan WNI terlantar.

10. Sesuai dengan tinjauan langsung di lapangan selama dilakukannya proses pemulangan, dinilai bahwa akses WNI terhadap bahan makanan pokok relatif cukup baik dan didukung oleh pengiriman cadangan pangan dari Indonesia. Selain itu, tidak ada satu pun WNI yang teraniaya akibat kerusuhan yang disebabkan situasi politik di Mesir.

11. Sejak pecahnya kerusuhan pada tanggal 25 Januari 2011, situasi di Mesir telah berangsur membaik. Konflik horizontal yang sebelumnya dikhawatirkan telah dapat diredam dan kegiatan demonstrasi selama ini hanya berpusat pada lokasi-lokasi tertentu di Mesir. Dengan mundurnya Hosni Mubarak, dan diberikannya kekuasaan kepada Dewan Tinggi Angkatan Bersenjata Mesir, telah dimulai periode transisi yang diharapkan dapat berlangsung secara damai dan demokratis.

Ulasan dan Berita Pilihan (Surat kabar)

1. Al-Ahram

- 4 ribu polisi demonstrasi di Giza dan tahrir. Demonstran mengatakan bahwa mereka bukan pengkhianat Negara. Kami tidak pernah ingin meninggalkan tugas untuk melayani rakyat ,kami telah dipaksa oleh pimpinan tinggi kepolisian.

- Menteri dalam negeri berjanji untuk menaikkan gaji polisi mesir.

- Konggres Amerika berjanji akan melanjutkan bantuannya kepada mesir. Pemerintah Jerman mengucurkan bantuan lunak kepada mesir sebesar 12 juta euro untuk memperlancar proses demoktarisasi.

- Negara arab dan dunia Islam “bergoncang”, tentara Israel siap dalam kondisi apapun.

- Mesir meminta kepada Swiss, inggris, dan Jerman untuk membekukan rekening para mantan pejabat di era mubarak.

- Iskandariah akan menyerukan demonstrasi jutaan massa untuk mengenang kemenangan para Syuhada revolusi mesir.

2. Al-Mishry al-Yaum

- “al-khwan” akan membentuk partai politik, “jamaah Islamiyah” mengatakan: “Mubarak” telah membangun politik yang “buruk”

- Ikhwan akan membentuk partai setelah ada perkembangan baru terkait dengan amandemen UU, Ikhwan memeberikan keterangan kemarin bahwa mereka meminta kepada dewan militer untuk segera menyelesaikan amandemen UU, serta membebaskan para tahanan politik di era mubarak. Ditegaskan oleh ‘Isham ‘Uryan bahwa jamaah teah menetapkan untuk ikut mendaftarkan diri dan membentuk Partai kalau kondisi ke depan membaik.” Selain itu ikhwan juga telah menyiapkan berkas “kejahatan pihak State security” untuk diajukan ke pengadilan.

- Uni eropa menunggu keputusan pemerintah mesir untuk “membekukan” rekening Mubarak. Majelis kehakiman mesir akan mencekal rekening dan kekayaan Mubarak sebelum dilarikan ke luar negeri.

- Demonstrasi polisi terus berlanjut sampai hari ini di kairo dan beberapa daerah.

- Dewan tinggi militer meminta kepada para buruh dan pegawai untuk menghentikan tuntutan dan demonstrasi karena akan berpengaruh kepada kondisi keamanan dalam negeri.

- Para pimpinan televisi mesir membongkar “kejahatan nepotisme” menteri penerangan “ahmad Fiqi bahwasanya Fiqi telah membayar kepada beberapa TV mesir sebesar 11 Milyar Pound Mesir.

- “Hizbul Wathan” memilih Muhamad Rajab sebagai Sekjend, dan menegaskan bahwa dia menghormati hasil revolusi mesir.

3. Al-Wafd

- Demonstrasi polisi mesir: “kami tidak ingin uang,,,,kami hanya ingin harga diri dan kemuliaan untuk polisi…!!!”

- Sekitar 3000 orang demo di depan kantor departemen dalam negeri, mereka meminta kepada pimpinan kepolisian agar memberikan keterangan terkait dengan ditariknya semua polisi pada tanggal 28 januari yang lalu, sehingga terjadi “chaos” dan tidak ada satupun polisi yang turun ke masyarakat, mereka mengaku ditekan oleh para pimpinannya. Saat ini mereka sedang memperbaiki citra polisi dihadapan masyarakat, mereka kembali menyerukan: “Polisi sebagai pelayan masyarakat”, “polisi adala anak negeri, mari kita bersama-sama menjaga mesir”.

- Dalam kesempatan lain, Jenderal Polisi Mahmud Wajdi, menteri dalam negeri mesir, menjawab semua tuntutan para demonstran-polisi- tersebut. Dia akan berjanji akan mereformasi kinerja dan menejemen kepolisian mesir, selain itu dia juga memberikan penghormatan kepada arwah para syuhada yang telah meninggal dalam bentrokan 25 januari yang silam.

- Demonstrasi dan mogok kerja para pegawai pemadam kebakaran, sopir ambulance, dan pegawai departemen kesehatan mesir. Mereka selain menuntut kenaikan gaji juga meminta kepada pemerintah untuk menjamin kesehatan warga mesir, memberikan rasa adil kepada seluruh pegawai, dan mengembalikan hak-hak pegawai yang selama ini belum terpenuhi.

- Demonstrasi juga dilakukan oleh para buruh dan pegawai 13 perusahaan pemerintah di Iskandariah, mereka menuntut kenaikan gaji. Diantaranya adalah para pegawai kereta api, metro, perusahaan “Famco” , demonstran meminta kenaikan gaji 10 % yang selama ini belum dipenuhi oleh Direktur perusahaan tersebut. Demonstrasi ini serentak dilakukan di beberapa daerah seperti: Manufiah, Ismailiah, Dimytah, Port Said dan Gharbiyah.

Berita Kawasan:

- Sampai kemarin, demonstrasi di Yaman masih berlanjut, ratusan ribu warha Yaman menuntut mundurnya “shalih” dari kursi presiden.

- Revolusi para pemuda di Mesir merubah opini “dunia”:

1. The wall street Journal dalam tajuknya menulis: “revolusi mesir telah membawa perubahan besar di Dunia Arab”

2. The Independent: ketakutan itu sudah merambah ke Libya, Maroko, Al-Jazair, pasca Revolusi mesir.

3. Der Spiegel: Rakyat mesir merayakan kembalinya “demokrasi”

4. The Daily Telegraph: keluarga Mubarak “pindah” ke London.

- Duta besar Mesir untuk Amerika (Samih Syukri) menjelaskan bahwa : perjanjian damai mesir-Israel akan terus berlanjut, karena hal ini menguntungkan pihak Mesir.

- PM Israel Netanyahu: Tentara Israel akan tetap siap dalam kondisi apapun, yang jelas kami akan terus menjaga perdamaian diantara Negara tetangga.

- Israel sedang mengalami tiga ketakutan, diantaranya: “kebangkitan ikhwan” di mesir, rakyat Mesir semakin kuat untuk mendukung rakyat Palestina,dan kondisi selatan Sinai yang tidak stabil. Hal ini disampaikan dalam harian Israel “ahrenut”.

My Blog List